Bila asmaraku tlah tiba, Merenggut nafas di jiwa,
Itu dia yang datang hadirkan cinta, Menyebar ke dalam rasa.
LIRIK lagu berjudul "Rasa Yang Tertinggal" ini, menjadi tembang pembuka aksi penggung ST12 di hadapan pengunjung Dejavu Kitchen, Bar & KTV pada Rabu (8/12) malam lalu.
Konser tunggal grup band asal Bandung itu, langsung disambut hangat oleh ratusan penggemarnya yang memadati Dejavu dan para fansnya yang tergabung dalam ST Setia yang hadir pada malam itu.
Grup band ternama Tanah Air yang digawangi Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar) dan Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal) itu, begitu menghentak panggung Dejavu. Selain lagunya yang cukup akrab di telinga penikmat musik, penguasaan panggung juga mampu membuat hangat suasana.
Ada yang unik saat konser ST 12 kali ini. Charly yang mempunyai wajah kalem, tampak misterius. Topeng dengan warna emas yang menutupi wajahnya sejak awal pertunjukan, membuat seluruh pengunjung penasaran dan ingin melihat langsung sosok wajah sang idola.
"Selamat Malam Samarinda" teriak Charly menyapa ratusan pengunjung usai melantunkan lagu pertamanya.
Untuk menghidupkan suasana, Charly sesekali mengajak para penonton untuk bercanda.
Single ke 3 yang berjudul "Jangan Pernah Berubah" mampu membius penonton. Hampir seluruh pengunjung mengikuti bait demi bait lagu yang dilantunkan Charly. Bahkan seakan mampu mewakili perasaan beberapa pengunjung yang sedang gundah.
Histeris pengunjung saat grup band konsep musik pop melayu ini menyanyikan lagu berjudul "Saat Terakhir". Selain seluruh penonton yang hadir turut menyanyikan lagu itu, tak jarang diantara mereka juga terlihat menangis menghayati arti dan makna lagu yang diciptakan Charly saat salah seorang personel ST 12 meninggal dunia itu.
Aksi misterius Charly tak kunjung usai hingga lagu ke 9 berjudul "Aku Padamu" dinyanyikannya. Topeng yang melekat pada wajahnya sejak awal manggung tak kunjung dibukanya. Kendati sejumlah penonton yang hadir berteriak agar Charly membuka topeng.
Setelah melantunkan lagu ke 10, Charly akhirnya membuka topeng yang digunakan. Dengan wajah kalem dan senyum ramah, Charly menyapa seluruh pengunjung Dejavu yang berada di Jl Panglima Batur, Samarinda Ilir tersebut. Rasa puas terpancar saat mereka mampu melihat wajah sang idola yang sebelumnya dibalut oleh topeng.
Sebagai tembang pamungkas, ST 12 Band membawakan lagu asal Negeri Jiran (Malaysia) berjudul "Isabela". Untuk memberikan nuansa yang berbeda, Pepep sebagai drummer menunjukan kepiawaiannya dalam menabuh drum.
Dibantu Charly, parade drum tunggal yang dilakukan Pepep mampu membuat seluruh pengunjung terpukau, hingga akhirnya tembang "Isabela" dinyanyikan sebagai lagu pamungkas.
"Sempat kecewa waktu Charly tak mau membuka topengnya dan baru dibuka pada dua lagu terakhir. Tapi konser ST 12 tetap keren," ungkap Natali, salah seorang pengunjung diakhir pertunjukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar