Sabtu, 08 Oktober 2011

Charly 'ST12' Mengaku Banyak Masalah

Charly vokalis ST12 dan drummer Pepep mangkir tampil di acara Dahsyat, kemarin, sehingga gitaris Pepeng terpaksa tampil seorang diri. Menurut manajer ST12, Rheindy, ini pertama kalinya Charly mangkir. Sebelumnya, Pepep juga pernah tidak tampil bersama ST12 beberapa kali.

"Walau personel kurang, kalau Charly harus hadir. Sebab, sulit mencari pengganti vokalis ST12. Tanpa Charly, bukan ST12 namanya," terang Rheindy saat diwawancara via telepon, Rabu (5/10/2011) malam.

Rheindy mengaku sempat kelimpungan mencari Charly. Charly akhirnya menghubungi Rheindy pada sore harinya. Dia mengaku sedang banyak pikiran dan dirundung masalah.

Apapun alasan Charly mangkir, Rheindy tetap menyayangkan. Pasalnya, tindakan Charly tentu membuat banyak pihak kecewa. “Dan apa yang terjadi tadi (kemarin), menurut gue itu tindakan yang tidak baik dari Charly. Secara penonton Dahsyat begitu besar," sesalnya.

Pepeng Bocorkan Materi Album Baru ST12

Mengenai album terbaru ST12, Pepeng mengungkapkan jika materi sudah selesai semua dan siap untuk dirilis. Namun karena ada suatu hal, membuat ST12 terpaksa menunda perilisannya yang rencananya pada bulan November.
"Inginnya bulan depan udah rilis tapi ada sesuatu jadi molor. Karena banyak alasan juga, jadwal ke Timor Leste, labelnya belum klop, tapi pemotretan buat cover album sudah. Tinggal video klipnya aja yang belum," terang pemetik gitar ini.
Pepeng membocorkan jika di album terbaru ini akan berbeda konsepnya. Ada 7 lagu baru serta 2 lagu lama berjudul Setiaku dan Lady Sky. Dan di album ini yang menjadi single hits adalah Stasiun Kereta.
ST12 juga berencana untuk segera membesut video klipnya dengan mengambil setting di stasiun Bandung dekat basecamp ST12.
"Bikin video klip secepatnya tapi paling lambat Desember," ujarnya saat dijumpai di Dahsyat RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (5/10).

Kamis, 06 Oktober 2011

Menyanyi Live, Pepeng ST12 Deg-Degan

Show must go on, mungkin itu yang dibenak gitaris ST12, Pepeng yang harus tampil sendiri di Dahsyat. Pasalnya kedua rekannya Charly dan Pepep tak kunjung datang setelah menunggu sekian lama.
Pepeng mengaku jika dia merasa grogi saat tampil dan ni merupakan pengalaman pertamanya bernyanyi. Dia lebih memilih untuk bermain gitar daripada menjadi seorang penyanyi.
"Deg-degannya pas disuruh nyanyi itu, keringat dingin apalagi acaranya live. Karena biasanya cuma backing vokal aja, kalau jadi vokal utama gak pernah. Mudah-mudahan orang lain gak kecewa lihatnya," paparnya.
Gitaris bertubuh bongsor ini mengaku tak ada pilihan lain selain dia bernyanyi. Dalam penampilannya, Pepeng dibantu oleh Olga Syahputra dan Raffi Ahmad serta teman-teman Dahsyat. Dengan tampil sendiri sudah pasti akan menimbulkan isu miring dan tak sedap mengenai ST12Pepeng sendiri mengaku sudah siap menghadapi isu yang akan muncul nanti.
"Diisuin miring udah biasa, dari dulu-dulu kan udah pernah," ujarnya saat dijumpai di Dahsyat, Kebon jeruk, Jakarta Barat, Rabu (5/10).
Dia juga bersyukur para penggemarnya juga memaklumi insiden ini. Bahkan para fans tersebut juga sempat membantu menghubungi Charly.
"Responnya gak kecewa, mereka tadi sampai telepon gak diangkat sama Charly. Untung gak dikomplain sama Opa dan kru Dahsyat," tukasnya.

Keluarga Yang Kurang Mampu


Ada sebuah keluarga yang sangat membutuhkan uluran tangan dari seluluruh lapisan masyarakat dikarenakan keadaan keluarganya yang sudah tidak bisa berbuat apapun untuk membiayai anaknya yang cacat karena terserang Hydrochepalus atau Tumor ganas kepala makin membesar, nama anak tersebut adalah Ahmad Yusuf dia tidak bisa bicara, makan dan jalan. Kedua orang tuanya, Sinyo (49) dan Nursiah (45) yang masih punya keinginan untuk menyembuhkan anaknya agar bisa bangun dan makan sendiri seperti kakaknya yang lain, tapi sayang mereka tidak punya dana yang cukup untuk itu.
Ayahnya seorang tukang becak yang pendapatannya pas-pasan kadang dapat uang kadang juga tidak. Sedangkan Ahmad Yusuf setiap hari membutuhkan susu yang diminumnya lewat selang, ibunya setiap hari minta dana kesana kemari untuk memberi makan anaknya tersebut. sewaktu masih bayi ibu Nursiah tidak menyangka kalau Yusuf anaknya akan mempunyai penyakit mematikan tersebut sebab waktu lahir tidak terjadi keanehan apapun, setelah Yusuf berumur 3 bulan barulah muncul benjolan di hidung Yusuf, yang dulunya kecil sekarang semakin besar dan terus membesar sampai sekarang. Akhirnya ibu dan bapaknya membawa Yusuf ke rumah sakit,barulah mereka tahu kalau anaknya menderita Tumor Ganas.
Kemudian ibu Nursiah mulai meminta sumbangan kesana kemari untuk operasi anaknya. Operasi pertama dilakukan pada saat Yusuf masih berusia 6 bulan. Dan operasi kedua pada tahun 2002 lalu. Melihat kondisi Yusuf yang tidak kunjung membaik dokter menyarankan agar Yusuf kembali menjalankan operasi. Sayangnya operasi yang dijadwalkan pada tanggal 30 Mei tidak terlaksana karena ibu Nursiah tidak mendapatkan dana, beliau sudah kesana kemari membawa proposal sumbangan namun tidak ada kabar beritanya. Karena biaya untuk operasi kali ini sekitar Rp 6 juta, jadi ibunya berusaha sekuat tenaga untuk mencarikan jalan keluar agar Yusuf bisa di operasi karena selang yang di pasang sewaktu umur 6 bulan sudah tidak mulai lancar. Maklum saja kedua orang tua Yusuf orang yang kurang mampu jadi bagaimana mau operasi.
Ayahnya menjadi tukang becak saja kadang tidak cukup untuk beli susu anaknya, sedangkan para dermawan sepertinya sudah mulai bosan membantu karena berapa proposal telah dimasukkan, kebagian surat kabar terbesar di Makassar dan itupun tidak ada kabar beritanya pula. Dan sampai sekarangpun Yusuf masih membutuhkan dana sekitar 1 juta lebih dalam sebulan hanya untuk membeli sebuah susu.
Dibalik hidup yang keras ini masih tersimpan setitik harapan bagi ibu Nursiah agar kelak Ahmad dapat berjalan menyambut masa depannya. Untuk itulah ibu Nursiah terus berharap agar belas kasih dari orang-orang yang peduli tidak berhenti mengalir demi kesembuhan buah hatinya.

Rabu, 05 Oktober 2011

Asti Ananta, Charly "ST12" sahabat daerah tertinggal

Lombok Timur (ANTARA News) - Pembawa acara Asti Ananta dan vokalis grup band ST12 Charly van Houten dinobatkan sebagai sahabat daerah tertinggal.

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Helmi Faisal Zaini berharap kedua artis selaku sahabat daerah tertinggal itu bisa memberikan kontribusi yang banyak dalam membantu menyukseskan berbagai program pembangunan untuk masyarakat.

"Terutama untuk mempercepat kemajuan bagi daerah yang masih tertinggal di 183 kabupaten," katanya disela-sela acara Expo Pembangunan Daerah Tertinggal Tingkat Nasional di Kabupaten Lombok Timur, NTB

Ia menambahkan Asti Ananta dan Charly ST12 memiliki komitmen untuk bersama-sama menuntaskan daerah tertinggal menuju daerah yang maju.

Bagi Asti, sahabat daerah tertinggal merupakan sebuah penghormatan yang tidak ternilai harganya dan tidak pernah diduga sebelumnya.

Penghargaan itu, katanya, sekaligus merupakan tanggung jawab moral dan dia mengaku memiliki komitmen yang kuat terkait pengentasan kabupaten daerah tertinggal di Indonesia.

"Kalau semua memiliki komitmen yang sama, pengentasan berbagai permasalahan yang ada di kabupaten tertinggal akan mudah dilakukan," ujar Asti.

Sedangkan Charly mengaku penghargaan itu selain perlu disyukuri juga sebagai pemacu dirinya untuk terus berbuat yang lebih sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

"Seberat apapun masalah itu akan bisa terselesaikan kalau semua peduli terhadap masalah daerah tertinggal," katanya